Jumat, 06 November 2009

EKONOMI PEMBANGUNAN


Ilmu Ekonomi Pembangunan adalah suatu perluasan yang sangat penting dari ilmu ekonomi tradisional dan politik ekonomi. Sementara ilmu ini memetingkan alokasi sumber-sumber secara efisien dan pertumbuhan output yang mantap, ia juga memusatkan perhatian terutama pada mekanisme perekonomian, sosial, dan kelembagaan yang diperlukan untuk menghasilkan perbaikan taraf hidup yang cepat dan dalam skala besar bagi sejumlah orang besar di negara Dunia. Karena itu, ilmu ini harus memperhatikan perumusan kebijakan pemerintah setepat-tepatnya dan dirancang untuk mempengaruhi transformasi perekonomian, kelembagaan dan sosial dari keseluruhan masyarakat dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Apabila tidak demikian, maka kesenjangan antara aspirasi dan kenyataan akan terus membesar pada setiap waktu yang terlewati. Dengan alasan inilah maka sector pemerintah mendapatkan peranan yang lebih luas dan lebih menentukan dalam ilmu konomi pembangunan dibandingkan dengan peranan yang ada dalam analisis ekonomi neo-klasik tradisional.
Sebagai suatu ilmu sosial, ilmu ekonomi membahas manusia dan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhannya terhadap material-menolong mereka merealisasikan potensi kemanusiaannya. Akan tetapi, hal-hal apa saja yang membentuk suatu kehidupan yang baik adalah pertanyaan lama, sedemikian hingga ilmu ekonomi perlu melibatkan norma-norma dan pertimbangan tata nilai. Perhatian kita terhadap peningkatan pembangunan adalah suatu pertimbangan tata nilai yang secara implicit mengandung hal yang baik (pembangunan) dan yang buruk (keterbelakangan). Akan tetapi, “pembangunan” mungkin mempunyai arti yang berbeda bagi banyak orang. Karena itu, sifat dan watak serta arti pembangunan perumusan yang hati-hati.
Setiap analisis masalah pembangunan yang realistis memerlukan suplemen variable ekonomi seperti pendapatan, tingkat harga, dan tabungan dengan faktor-faktor ekonomi yang sama relevannya termasuk sifat pengaturan penyewaan tanah; pengeruh stratifikasi sosial dan kelas; struktur kredit; system pendidikan dan kesehatan; motivasi dan organisasi pemerintah; perlengkapan pelayanan masyarakat; sikap masyarakat terhadap pekerjaan, waktu luang, dan perbaikan diri; serta tata nilai, peranan dan sikap elit politik dan ekonomi. Strategi pembangunan pada masa lalu yang berupaya untuk meningkatkan hasil pertanian, menciptakan lapangan kerja, dan menghilangkan kemiskinan sering gagal karena para ekonom dan penasehat kebijakanyang lainnya tidak melihat perekonomian sebagai suatu sistem sosial yang saling tergantung satu sama lain yang kekuatan-kekuatannya berinteraksi secara terus-menerus, sesekali bersama-sama dan pada waktu yang lainnya berkontradiksi.